Kamis, 11 Juni 2015

Night Changes

We’re only getting  older baby
And I’ve been thinking about it lately
Does it ever drive you crazy
Just how fast the night changes.
-One Direction

Mungkin sebagai manusia, kita pernah memikirkan sesuatu yang ntah itu pantas untuk dipikirkan atau malah di tak acuhkan. Sebagai manusia kita pasti pernah takut akan sesuatu. Tetapi, apa sesuatu yang akan kita bahas kali ini? Apakah ini penting atau bahkan sebaliknya? Ayo kita mulai.

Dihidup ini, ada kata bahwa "Saya pasti akan mati". Ya benar, semua tahu akan hal itu, tetapi apakah kita semua tahu, kapan kita akan mati? Tidak satu pun.
Sebelumnya saya ingin bertanya.
Sesungguhnya yang kita takutkan itu, kematian atau kepuasan yang belum tercapai sebelum kematian?
Apa jawaban para pembaca sekalian?
Saya yakin, para pembaca dapat menjawabnya, tetapi apakah para pembaca mempunyai alasan yang kuat untuk jawaban para pembaca tersebut? Disini, saya akan memberikan pendapat dan tanggapan saya akan hal itu. Sebelumnya perkenalkan nama saya Nelly (Noel) saya seorang anak berumur 16 tahun dan siswi kelas X Smk di Kota Jambi.

"Pengalaman adalah asal dari segala pengetahuan" -Thomas Hobbes

Jika dikatakan pengalaman adalah asal dari segala pengetahuan, berarti semua kejadian yang telah kita lalui bisa kita jadikan sebagai ilmu, yang dapat menunjukkan intelektual diri kita sendiri. Orang yang berilmu belum tentu mempunyai pengalaman, tapi orang yang berpengalaman sudah pasti mempunyai ilmu. Karena apa? Karena seseorang yang mempunyai pengalaman, dapat memetik nilai-nilai kehidupan yang bisa dirangkai menjadi satu ilmu yang bermanfaat.
Menurut para pembaca? Apakah kita perlu "takut mati"? Jika saya berpendapat, perlu.
Saya sendiri, takut akan hal itu. Sangat takut. Namun apa gunanya jika kita takut namun kita tidak melakukan hal apa pun? Percuma bukan? Disini mungkin sisi spiritual kita yang harus kita asah kembali. Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan akan membayar lebih mahal setiap usaha yang kita lakukan. Apa pun hasil yang kita kerjakan, yakinlah bahwa itu yang terbaik menurut Tuhan. Karena sia-sia, jika kita berkata dan tetap berpegang teguh dengan apa yang kita anggap baik, namun di mata Tuhan itu lari dari jalannya. Mungkin akan indah di awal, namun akan pahit diakhir.

"Bersakit-sakitlah dahulu, bersenang-senang kemudian". Jangan pernah membalik pepatah tersebut, jika pepatah tersebut dibalik, maka apa yang terjadi? Pahit bukan? Nah, disini berarti semua yang kita lakukan harus bisa kita pertanggung jawabkan dengan sang pencipta.

Selanjutnya, kepuasan yang belum tercapai sebelum kematian.
Menurut para pembaca, apa kita sebagai manusia mempunyai rasa yang sama? Rasa takut seperti ini? Saya rasa iya, namun tak semua orang menyadari dan menanggapi rasa ini. Apakah rasa ini penting? Apakah rasa ini wajib ditanggapi? Apakah rasa ini wajar?
Nah, saya akan menguraikan satu per satu menurut pendapat saya.

“Dalam hidup, kamu harus ingat, kamu lebih berani dari yang kamu duga, lebih kuat dari yang kamu tahu, dan lebih pintar dari yang kamu pikirkan.” -Mario Teguh

Dari kata bijak diatas, apakah terbesit sesuatu di benak para pembaca?
Kita mempunyai rasa takut mencoba, sehingga kemampuan dan kelebihan yang kita miliki tersebut, terkubur dengan rapih karena "rasa takut gagal" yang sangat besar.

"Jika tidak mencoba, sudah pasti gagal"
-Merry Riana

Orang yang takut mencoba, tidak akan tahu seberapa indahnya hidup, seberapa banyaknya warna pengalaman yang harus dihitung, dan seberapa luas tempat yang belum diinjak di bumi ini. Rasa takut akan kepuasan yang belum tercapai sebelum kematian ini memang penting. Kita harus memikirkannya, kita tidak salah jika mempunyai rasa seperti ini. Karena apa? Kita sebagai manusia, tidak pernah kenal dengan kata puas. Kita selalu mengharap yang lebih dan lebih. Nah, jika kita memikirkan rasa takut ini, maka diri kita akan termotivasi bukan? Maka kita akan mencoba dan terus berusaha agar keinginan, sesuatu yang kita impikan dapat tercapai sebelum kita tidak ada lagi di dunia ini.

Setiap malam, kita tidur. Ya jelas. Tidur malam bangun pagi, begitu setiap hari. Apakah kita pernah memikirkan? Bagaimana jika kita tidur namun tak bangun lagi? Bagaimana jika saat kita bangun, hanya ada kegelapan, rasa sunyi, dan suhu yang sangat dingin? Pernah berpikir? Bahwa, malam berganti dengan sangat cepat sehingga kita terlalu lambat untuk menggapai mimpi? Disini, kita tahu malam memang cepat berganti, tapi mimpi akan selalu ada dihati dan tak akan pernah menjadi nyata jika bukan diri kita sendiri yang memulainya.

"Jadi apa yang kamu mau itu mudah. Tinggal dirimu saja, kapan siap menjadi itu semua"
@Nellynoell

1 komentar:

  1. nice post! paling suka kalimat yg ini "Tuhan akan membayar lebih mahal setiap usaha yang kita lakukan"

    BalasHapus